“Karena itulah Pemerintah perlu memastikan bahwa semua upaya pertumbuhan ekonomi digital ini nanti terus diimbangi dengan keandalan di dalam ranah cyber security-nya,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko) Susiwijono Moegiarso melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Dalam rapat bersama koordinasi bersama Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Susiwijono menjelaskan risiko siber terjadi dalam bentuk malware dan kejahatan siber yang terorganisir mulai dari rusaknya reputasi korporasi yang dampaknya cukup signifikan terhadap bisnis, hingga kerugian materiil akibat pencurian data pribadi, pelanggaran hak kekayaan intelektual, serta risiko-risiko fatal lain.
Keamanan siber juga menjadi salah satu pilar utama upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia yang diharapkan dapat memperkuat kepercayaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital.
Lebih lanjut, Susiwijono mengatakan, berbagai kesepakatan tingkat internasional juga sudah mulai berbicara mengenai niat dan komitmen bersama untuk mendorong ekonomi digital, salah satunya dalam ASEAN Summit 2023.
Selain itu, keamanan siber bukan hanya masalah nasional, tetapi juga global. Dengan terus didorongnya ekonomi digital, tingkat risiko juga semakin tinggi, sehingga penting menjadikan keamanan siber sebagai salah satu prioritas utama nasional.
“Yang terakhir kemarin yang SPBE, pasti akan semakin perlu lagi kita semuanya jajaran Pemerintah dan Kementerian atau Lembaga untuk bisa memahami seperti apa sebenarnya konteks keamanan siber dan beberapa mitigasi risiko dari semua layanan publik yang harus mulai kita selenggarakan bersama,” ujarnya.
Adapun ekonomi digital merupakan bagian dari transformasi digital, yang mana menjadi sektor yang potensial dalam mendukung pencapaian Visi Indonesia 2045.
Pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha, khususnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta masyarakat.
Melalui transformasi digital, perekonomian Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar. Hasil kajian Google, Temasek, Bain & Company (2022) menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, yakni sebesar 77 miliar dolar AS.
Selain itu ekonomi digital Indonesia juga diperkirakan mampu mencapai 130 miliar dolar AS pada tahun 2025, serta 40 persen pangsa pasar ekonomi digital Asia Tenggara berada di Indonesia.
Baca juga: Mantan DK OJK: Keamanan siber perlu jadi prioritas manajemen perbankan
Baca juga: Kemenkominfo akselerasi transformasi digital dari hulu hingga hilir
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023